Keunikan dan Potensi Kopi Robusta Menurut R-Grader Indonesia

Keunikan dan Potensi Kopi Robusta Menurut R-Grader Indonesia

Kopi robusta sering kali terjebak dalam stigma sebagai “kopi murah” hanya dinikmati oleh orang tua, dan sering dianggap kualitasnya lebih rendah dibandingkan arabika. Namun, pandangan ini mulai bergeser berkat kehadiran para penggiat kopi yang berfokus pada potensi luar biasa dari robusta. Salah satunya adalah Mia Laksmi Handayani, seorang R-Grader yang dengan bangga memperkenalkan sisi lain dari robusta yang patut diperhitungkan, baik di industri kopi nusantara maupun global.

Perkembangan Robusta di Dunia Kopi

Menurut Mia, perkembangan robusta telah mengalami kemajuan signifikan, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Dulu, robusta dipandang sebelah mata sebagai kopi komersial dengan kualitas rendah. Kini, banyak penikmat kopi yang bangga mengatakan bahwa mereka mengonsumsi “fine robusta.” Baik di Indonesia maupun mancanegara, roaster mulai tertarik menyangrai robusta berkualitas tinggi, baik sebagai single origin atau dalam blend. Namun, Mia mengingatkan bahwa masih ada yang memanfaatkan label “fine robusta” tanpa memperhatikan kualitas, terutama dalam hal sortir dan pembersihan biji kopi.

Mia Laksmi Handayani: R-Grader yang Melihat Potensi Robusta

Mia memilih jalur R-Grader (specialist dalam penilaian robusta) alih-alih menjadi Q-Grader, meski keduanya berfokus pada aspek kualitas kopi. Baginya, robusta memiliki potensi yang luar biasa, terutama karena Indonesia merupakan produsen utama robusta di dunia. Dalam menghadapi pemanasan global, area tanam arabika semakin terdesak ke daerah yang lebih tinggi, bersaing dengan hutan lindung. Sementara itu, robusta yang memiliki ketahanan lebih baik terhadap perubahan iklim dan hama, menawarkan solusi yang menjanjikan.

Masa Depan Robusta: Cerah dan Menjanjikan

Mia optimis bahwa robusta akan semakin bersinar di masa depan, terutama untuk single origin espresso dan blend. Terutama di Asia, di mana banyak konsumen yang sudah terbiasa dengan karakteristik robusta. Meskipun pemanasan global dan perubahan iklim turut memengaruhi rasa kopi, Mia menilai bahwa semakin banyaknya konsumen yang menggemari fine robusta, serta semakin banyaknya roaster yang mengolahnya, memberi harapan besar untuk masa depan kopi robusta.

Kenapa Masih Ada Stigma Buruk terhadap Robusta?

Mia menyoroti fenomena stigma terhadap robusta, yang masih dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Ia mengingat sebuah pertemuan dengan seorang anak muda dari Jakarta yang awalnya menganggap robusta sebagai “kopi sampah,” hanya untuk kemudian jatuh cinta pada fine robusta setelah mencicipinya. Mia mengajak orang-orang untuk berhenti terjebak dengan pandangan orang lain, dan lebih banyak mencoba berbagai jenis kopi, termasuk robusta.

Kopi Robusta Terbaik di Indonesia

Menurut Mia, beberapa daerah penghasil robusta terbaik di Indonesia termasuk Lampung Barat dan Wonosobo. Salah satu robusta yang berkesan bagi Mia berasal dari Bali, yang memiliki nilai cupping tinggi di atas 88-90 pada kalibrasi Q Robusta beberapa tahun lalu.

Menghadapi Tantangan dalam Proses Pascapanen Robusta

Dalam praktiknya, Mia sering menemukan kesalahan dalam proses pascapanen robusta, seperti pulping dengan pulper yang tidak disesuaikan atau kesalahan dalam memilih proses pengolahan (misalnya, menganggap fullwashed lebih baik daripada natural process). Semua ini berpengaruh pada kualitas rasa robusta yang akhirnya dinikmati konsumen.

Mengenal Karakter dan Defect Kopi Robusta

Sebagai R-Grader, Mia sudah sangat familiar dengan karakter rasa robusta. Untuk fine robusta, ia menyebutkan rasa coklat, vanilla, mango, dan honey, yang memberikan cita rasa kompleks dan menarik. Sementara itu, kopi robusta komersial sering kali memiliki defect seperti rasa tanah, ban, atau bahkan bau ikan yang mengganggu. Tanpa proses sortir yang baik, robusta bisa kehilangan potensi rasa alaminya.

Harapan Mia untuk Robusta di Masa Depan

Harapan Mia adalah semakin banyak orang yang memahami dan menghargai kualitas fine robusta, serta memperbaiki nasib petani robusta yang selama ini kurang mendapatkan perhatian yang seharusnya. Dengan produktivitas yang lebih baik dan perhatian terhadap kualitas, Mia yakin kopi robusta Indonesia bisa bersaing di pasar global dan menyaingi Vietnam dalam hal kualitas dan kuantitas.

Beli kopi robusta terbaik hanya di

Kesimpulan

Dengan kehadiran Mia Laksmi Handayani dan semakin banyaknya pihak yang memperjuangkan kualitas fine robusta, masa depan kopi ini terlihat cerah. Perubahan stigma, pengolahan yang lebih baik, dan pemahaman yang lebih dalam tentang karakteristik kopi robusta bisa membawa industri kopi robusta Indonesia ke panggung dunia, membuka peluang baru bagi petani kopi, dan memperkenalkan rasa baru yang tak kalah menarik dari arabika.

Share

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami untuk Pemesanan.
Scroll to Top