Espresso adalah salah satu jenis kopi yang sangat dikenal oleh para pecinta kopi, sering digunakan sebagai dasar untuk mencampur dengan susu, krim, foam, atau berbagai topping lainnya. Namun, selain espresso, ada juga jenis kopi lain yang cukup populer, yaitu cold brew, yang disajikan dengan cara yang berbeda. Kedua jenis kopi hitam ini sering ditemukan di kedai kopi atau kafe. Secara umum, perbedaan mencolok antara keduanya adalah cara penyeduhannya; cold brew menggunakan air dingin, sedangkan espresso menggunakan air panas.
Espresso dibuat dengan cara mengekstraksi biji kopi yang sudah digiling halus menggunakan air panas yang disemprotkan dengan tekanan tinggi. Istilah “espresso” sendiri berasal dari bahasa Italia yang berarti “cepat,” karena kopi ini disiapkan untuk disajikan langsung kepada pelanggan.
Berbeda dengan espresso, cold brew memerlukan proses penyeduhan yang lebih lama. Biji kopi yang sudah digiling direndam dalam air pada suhu ruangan selama beberapa jam, biasanya antara 12 hingga 18 jam, atau bahkan lebih lama. Setelah proses perendaman, kopi disaring dan didinginkan sebelum disajikan. Keunikan cold brew terletak pada proses penyeduhannya yang menggunakan air dingin, yang memungkinkan ekstraksi kopi berlangsung secara lambat namun mendalam. Selain itu, cold brew memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah, membuatnya lebih ramah bagi pencernaan atau lambung, sehingga cocok untuk mereka yang memiliki masalah pencernaan.
Espresso dan cold brew adalah dua jenis kopi hitam yang memiliki perbedaan utama pada cara penyeduhannya. Berikut adalah tujuh perbedaan utama antara keduanya:
Ukuran Gilingan
Cold brew menggunakan gilingan kopi ekstra kasar (extra coarse grind), yang menghasilkan tekstur kopi sebesar butiran lada. Proses penyeduhannya dilakukan dalam kulkas pada suhu 14-15°C selama 16-24 jam, menghasilkan rasa yang lebih ringan, halus, dan sedikit asam. Sementara itu, espresso menggunakan gilingan medium fine grind yang lebih halus. Penyeduhannya berlangsung lebih cepat, menghasilkan rasa kopi yang lebih kuat dan sedikit pahit.
Waktu Penyeduhan
Waktu penyeduhan cold brew jauh lebih lama, dengan proses perendaman yang berlangsung antara 8-12 jam, atau bahkan lebih. Sebaliknya, espresso hanya membutuhkan waktu sekitar 20 hingga 30 detik untuk proses ekstraksi. Waktu yang lebih lama atau terlalu singkat dapat mempengaruhi rasa kopi, dengan ekstraksi yang terlalu lama membuat kopi terasa lebih pahit, sementara yang terlalu cepat membuat rasa lebih asam.
Suhu Air
Cold brew diseduh menggunakan air pada suhu ruangan, sekitar 20 hingga 25°C. Espresso, di sisi lain, menggunakan air panas yang baru mendidih pada suhu sekitar 90 hingga 95°C untuk menciptakan ekstraksi yang optimal.
Rasa
Cold brew cenderung menghasilkan rasa kopi yang lebih lembut, ringan, dan sedikit lebih manis, dengan tingkat keasaman yang lebih rendah. Walaupun sedikit manis, rasa pahit tetap ada. Espresso, karena menggunakan tekanan tinggi dan suhu panas, menghasilkan rasa yang lebih pahit dan tajam, dengan aroma yang kuat. Biasanya, espresso tidak dicampur dengan bahan lain, meskipun kadang bisa diolah dengan tambahan susu atau gula.
Kandungan Kafein
Kandungan kafein pada cold brew lebih rendah, sekitar 40 mg per 100 gram kopi, sedangkan espresso memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi, mencapai 212 mg per 100 gram. Kafein yang lebih tinggi inilah yang memberikan rasa espresso yang lebih kuat dan pahit.
Keasaman
Cold brew memiliki pH yang lebih rendah, yakni antara 4,95 hingga 5,13, sedangkan espresso memiliki pH sedikit lebih tinggi, sekitar 5,00 hingga 5,50. Meski begitu, kedua jenis kopi ini tetap memiliki rasa asam yang berbeda, dengan espresso cenderung lebih pahit dan cold brew lebih halus.
Penyajian
Kedua kopi ini dapat disajikan dengan tambahan susu, es batu, atau tanpa campuran apapun. Espresso sering digunakan sebagai dasar untuk minuman seperti cappuccino, mochaccino, atau piccolo, sedangkan cold brew lebih sering disajikan langsung atau sebagai bahan dasar untuk membuat mocktail kopi.
Dengan perbedaan-perbedaan tersebut, baik espresso maupun cold brew memiliki karakteristik rasa dan penyajian yang unik.
Kesimpulan
Espresso dan cold brew meskipun keduanya adalah jenis kopi hitam, memiliki perbedaan mendasar dalam proses penyeduhan, rasa, dan kandungan kafeinnya. Cold brew diseduh dengan air suhu ruangan dalam waktu yang panjang, menghasilkan rasa yang lebih ringan, manis, dan rendah keasaman, sedangkan espresso menggunakan air panas dalam waktu singkat, menghasilkan rasa yang lebih kuat, pahit, dan kandungan kafein yang lebih tinggi. Perbedaan ini memengaruhi tekstur, rasa, dan penyajian kopi, sehingga masing-masing jenis kopi ini cocok bagi pecinta kopi dengan selera yang berbeda. Jika Anda tertarik menikmati pengalaman kopi berkualitas dengan berbagai pilihan biji kopi yang cocok untuk espresso dan cold brew, Master Kopi Malang menyediakan beragam jenis kopi berkualitas tinggi dan perlengkapan kopi lengkap. Temukan biji kopi pilihan seperti arabika atau robusta yang dapat diseduh sesuai selera Anda.